Kamis, 30 November 2017

mengapa harus berbuat jahat? jika berbuat damai lebih indah?

Mengapa kita harus berbuat jahat? 
            Bukankah lebih baik kita tidak berbuat jahat?, jika kita telusuri lebih dalam jahat merupakan sesuatu tindakan yang mengakibatkan dosa baik dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Di dalam  KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Jahat yaitu sangat jelek, buruk, dalam hal ini tidak ada alat ukur yang bisa mengukur sekecil apa dan sebesar apa kejahatan orang lain, namun bisa dikatakan bahwa ini tergantung pada individu masing-masing. Misalnya ada dua orang yang memiliki uang yang jumlahnya berbeda, si A memeiliki uang Rp10.000 sedangkan si B memiliki uang Rp5.000 dan keduanya kehilangan uang yang jumlahnya sama yaitu Rp.2000, apakah keduanya memiliki perasaan yang sama? Tentunya jawabannya ya, yaitu perasaan sedih karena sudah kehilangan uang yang mereka miliki, namun jika di Tanya apakah kesedihan mereka sama ? tentu jawannya tidak. Karena si A masih memiliki uang Rp.8000 namun si B memiliki uang Rp3.000. seperti itu juga halnya dengan berbuat jahat.
            Si A menganggap orang yang mengambil uangnya jahat karena telah mengambil uangnya sebesar Rp2000 namun si B menganggap orang yang mengambil uangnya sangatlah jahat karena telah tega mengambil uangnya Rp2000 dan menyisakannya Rp.3000 lagi. Namun jika kita beralih kepada orang yang mencuri uang tersebut, mungkin dia akan berkata bahwa kejahatannya sama yaitu sama-sama mengambil uang Rp2000 yang bukan miliknya. Nah seperti itulah terkadang dalam keseharian kita, terkadang kita tidak memikirkan apa yang telah kita pikirkan, katakan dan lakukan yang sebetulnya kita telah berbuat jahat dan paling parahnya kita tidak menyadari kejahatan kita itu telah besar di mata orang lain, hanya di mata orang lain saja kita sudah tidak baik apalagi dimata Tuhan ? ya ini bisa menjadi bahan perenungan bagi kita semua agar lebih berhati-hati dalam memikirkan, mengatakan dan melakukan sesuatu.
            Ini masih sebatas perlakuan yang tidak sengaja, apalagi jika kita berbicara mengenai perlakukan yang disengaja mungkin sangat menarik untuk kita telusuri lebih dalam. Menurut saya jahat itu ketika kita tidak melakukan hal yang baik contoh kita ambil pada diri sendiri , ketika kita tidak bertanggung jawab, tidak tepat waktu, mengingkari sebuah janji dan lain sebagainya itu sudah merupakan tindakan jahat bagi diri sendiri dan bagi orang yang bersangkutan. Tentu jelas itu akan membawa dampak bagi kita sendiri dan akan melahirkan suatu tindakan yang mengandung kejahatan lagi. Artinya ketika kita telah melakukan kejahatan terhadap suatu hal maka tidak menutup kemungkinan kita akan melahirkan kejahatan yang baru lagi. Tahukah anda apa dampak dari melakukan kejahatan? Jika kita berbicara dari segi hukum, seseorang yang melakukan kejahatan akan mendapatkan hukuman contohnya pencurian biasa, pencurian ringan ini bisa dikatakan pencurian ringan apabila dilakukan dengan tidak merusak kunci atau pintu, tidak memaanjat pagar, tidak dilakukan pada malam hari, dan harga barang yang dicuri tidak lebih dari dua Rp250.000 . Dan diancam dengan hukuman penjara paling lama tiga bulan atau pidana denda paling banyak Rp900.000. 
            Sahabat? Marilah kita sadar bahwa berbuat jahat tidak ada gunanya, selama kita berbuat jahat dan berniat melakukan kejahatan yakinlah rejeki dan keselamatan juga jauh dari kita. Singkirkan niat jahat sebesar dan sekecil apapun itu karena itu hanya akan membuat hatimu semakin tidak nyaman dan semakin ingin lagi berbuat jahat, tanpa kamu sadari bahwa itu sangat merugikanmu, hidup tanpa berbuat jahat adalah indah namun permasalahannnya sekarang adalah bagaimana cara kita untuk tidak berbuat jahat?
           
Yang pertama adalah kasih tanamakan dalam dirimu kasih karena ketika kamu menanamkan kasih kepada siapa pun itu, maka damai akan kamu rasakan juga dan kamu semkain bisa berhikmat serta tidak berbuat jahat lagi.
Yang kedua, bersyukur terkadang kita tidak bersyukur atas apa yang kita miliki sehingga rasa ingin berbuat jahat itu muncul di dalam diri kita.
Ketiga yaitu  berdoa, dalam hal ini kita semakin disadarkan  jika kita berbuat jahat maka kita juga akan menerima timbal baliknya.
            Mulai sekarang berhentilah berbuat jahat jika memang berbuat baik tidak dilarang mengapa harus berbuat jahat? Jika hari ini kita bisa menerima berkat mengapa kita harus menolak berkat itu? Jika kita bisa memiliki kasih mengapa kita harus memiliki dendam? Hidup adalah kesempatan, maka dari itu selalu isi hidupmu dengan hikmat, jauhi berbuat jahat maka kebaikan akan datang padamu, bisa saja berkat itu tidak hari ini kamu terima melainkan besok, lusa atau bahkan di masa depan nanti. 
            Oke tetap menjadi orang yang memiliki kasih, damai dan selalu berhikmat. Jauhi berbuat jahat karena itu tidak baik . Terimakasihhh viewers ku yang setiaa jangan lupa komentarnya yaa agar blog ini juga semakin bermanfaat di kalangan orang banyak.  GBU 

            

2 komentar:

  1. Sebuah kata-kata yang bagus, dapat menjadi motivafi untuk pembacanya.
    Gbu

    BalasHapus
  2. Terimakasih atas komentar anda, semoga kita lebih baik kedepannya amin 😊

    BalasHapus