Berkorban itu luarbiasa |
Haii
viewers ku yang setia… hari ini aku mengambil topik yang berjudul “berkorban
itu luarbiasa”. Menurut kamu apa sih berkorban itu?, kamu pernah nggak
berkorban? Atau jangan-jangan kamu yang sering jadi korban? Ada orang yang berkorban hanya karena ingin
mendapatkan balasan/pujian, ada orang yang berkorban hanya karena keadaan
terpaksa dan ada juga yang berkorban
karena ada kasih di dalam dirinya. Kalau kamu berkorban karena apa ?
Hanya ingin mendapatkan pujian |
Hati yang ikhlas |
Jangankan
manusia yang mempunyai akal pikir, hewan yang hina saja bisa berkorban. Namun
terlalu sulit bagi manusia menggunakan akal pikirnya untuk berkorban, sehingga
tidak jarang kita lebih banyak mendengar pengorbanan dari seorang binatang dari
pada manusia sendiri. sahabat, Pernahkah kamu melukai hati orang tua mu? Melukai
hati ayah? Melukai hati ibu? Dan apakah kamu pernah berkorban untuk mereka ?
kisah nyata yang paling besar di hidup kita dalam hal berkorban adalah
pengorbanan orang tua. Tak usah kita berbicara pengorbanan orang-orang besar,
orang-orang yang terkenal, atau orang-orang yang tidak kita saksikan secara
langsung pengorbannya. Pasti diantara kita pernah melukai hati orang tua kita?
Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk yang berdosa. berikut merupakan beberapa pengorbanan hewan untuk anaknya sendiri. http://www.kejadiananeh.com/2015/07/pengorbanan-induk-hewan.html
1. Gurita
Seekor Induk Gurita
dapat mengandung lebih 50 ribu sampai 200 ribu telur dari berbagai spesies gurita yang berbeda. Dalam masa persiapan kelahiran, ibu gurita akan menjaga
telur-telur yang akan dikeluarkannya selama 4 hingga 5 bulan untuk menunggu
pertengahan musim dingin. Pada saat temperatur air mulai pas, dia akan
melahirkan telur-telurnya satu persatu selama 1 bulan non stop tanpa makan dan
tanpa pernah bergerak untuk meninggalkan sarangnya.
Selama hidupnya dari ia hamil dan
melahirkan ibu gurita yang kelaparan ini akan menggunakan tangan “tentakelnya”
untuk membersihkan telur dari alga yang menempel dan mengusir predator yang
akan memangsa telurnya. Ketika saat telur-telurnya menetas kondisi Ibu Gurita
sudah sangat sekarat tubuhnya pucat memutih akibat kelaparan.
Dengan sisa-sisa tenaga terakhir sang
ibu akan meniup air didepannya untuk mendorong anak-anak gurita ke atas sejauh
yang mereka bisa dan selang beberapa menit Ibu Gurita pun menghembuskan nafas
terakhirnya. Tingkat kematian pada Induk Gurita menjadi paling tinggi, jarang
sekali yang masih bertahan hidup terkecuali Induk Gurita yang nekat memakan
tangan tentakelnya sendiri demi menutupi rasa lapar.
2. Kutu Laut
Nasib yang dialami Induk Kutu Laut
mungkin paling menyedihkan diantara ke 10 hewan ini, sebab Induk Kutu Laut
tidak hanya harus berurusan dengan mitra seksual jantannya yang menghamili
lebih dari 25 betina pada saat yang sama. Tapi dia juga harus melalui kehamilan
yang paling sangat menyakitkan.
Setelah bayi siap untuk dilahirkan, ibu
ini akan terduduk sementara bayi-bayinya mengunyah nya (memakannya) dari dalam
hingga ke luar tubuhnya sebagai jalan keluar mereka ke dunia.
3. Gajah Laut
Saat kelahiran, bayi gajah laut beratnya
sekitar 40 kilogram, tetapi mereka mencapai 120-130 kilogram pada saat mereka
disapih. Sementara berat badan bayi bertambah tiga kali lipat, berat badan sang
ibu turun menjadi sepertiganya.
4. Burung Rangkong Jambul Merah
Untuk melindungi telurnya dari biawak
dan predator lainnya, Red knobbed hornbill (burung rangkong jambul merah)
betina menemukan cara cerdas untuk menyembunyikan mereka. Dia mencari rongga
alami di sebuah pohon besar, yang ia manfaatkan sebagai sarangnya, dan menutup
lubang itu dari dalam sehingga hanya dia dan telurnya yang berada di dalam. Dia
mencampur makanan, bulu dan kotorannya sendiri menjadi zat seperti tanah liat
untuk menutup lubang.
Sementara sang ibu tinggal didalam
lubang selama masa inkubasi (dua bulan), pejantan datang untuk membawakan
makanan dengan memasukkannya melewati celah vertikal sempit di dinding yang
dibuat oleh si betina. Ibu yang menakjubkan ini sering terpaksa mengabaikan
rasa laparnya demi anak anaknya.
5. Orangutan
Ibu primata cerdas ini menghabiskan hampir 90% dari hidupnya untuk membangun sarang baru jauh tinggi diatas pohon-pohon setiap malam. Selama bulan-bulan pertama bayi orang utan, tidak pernah lepas kontak fisik dengan ibunya, yang selalu menggendongnya di perut sepanjang waktu. Selama dua tahun pertama, bayi orangutan sangat tergantung pada induknya. Hal yang menarik adalah ibu orangutan menyusui bayinya sampai bayinya berusia lima tahun atau lebih, yang membuat mereka spesies dengan periode ketergantungan terlama.
cara gurita bereproduksi
Ibu primata cerdas ini menghabiskan hampir 90% dari hidupnya untuk membangun sarang baru jauh tinggi diatas pohon-pohon setiap malam. Selama bulan-bulan pertama bayi orang utan, tidak pernah lepas kontak fisik dengan ibunya, yang selalu menggendongnya di perut sepanjang waktu. Selama dua tahun pertama, bayi orangutan sangat tergantung pada induknya. Hal yang menarik adalah ibu orangutan menyusui bayinya sampai bayinya berusia lima tahun atau lebih, yang membuat mereka spesies dengan periode ketergantungan terlama.
cara gurita bereproduksi
Ketika anaknya berumur dua sampai lima
tahun, sang ibu menghabiskan waktunya untuk mengajari anaknya segala sesuatu
tentang hidup di hutan, seperti pohon-pohon mana yang memiliki daun dan
buah-buahan terbaik, daerah hutan yang mana yang harus dihindarii, bagaimana
membangun sarang pada pohon-pohon dan pelajaran penting lainnya. Setelah remaja
orangutan menjadi independen namun mereka masih memiliki kontak dengan ibu
mereka.
6. Cheetah
Setelah masa kehamilan 90-98 hari, Ibu
cheetah biasanya melahirkan tiga sampai lima ekor bayi, semuanya akan tinggal
bersamanya selama hampir dua tahun sebelum mereka mandiri. Karena cheetah tidak
dilahirkan dengan naluri bertahan hidup, sang ibu harus mengajari anak-anaknya
untuk pelajaran penting, seperti berburu dan menghindari predator.
Setelah belajar selesai dilakukan, sang
ibu meninggalkan anaknya. Kemudian anak anak ini akan membentuk kelompok
saudara. Meskipun cheetah mungkin terlihat kejam di mata manusia ‘, namun saat
berinteraksi dengan anaknya, sang ibu yang luar biasa akan terlihat seperti
kucing rumah.
Biasanya calon ibu beruang kutub
ditinggalkan oleh pasangannya segera setelah kawin, beruang kutub betina
dipaksa untuk berurusan dengan kehamilan yang sulit sendirian. Setelah
mengetahui dia hamil, ia perlu makan makanan yang cukup untuk mendapatkan
setidaknya 200 kg (440 lb) dan seringkali lebih dari dua kali lipat berat
tubuhnya. Jika dia tidak menemukan cukup makanan, tubuhnya hanya akan
mereabsorbsi janin.
Setelah berat badan yang diperlukan
diperoleh, betina menggali sarang untuk bersalin, paling sering di gundukan
salju, di mana ia memasuki keadaan tidak aktif mirip dengan hibernasi. Selama
dua bulan ke depan, sang calon ibu tidak makan makanan dan, yang paling
menarik, ia tidur saat melahirkan bayinya. Bayi beruang kutub, lahir dalam
keadaan buta dan tak bergigi, hidup dengan ibu mereka selama sekitar dua tahun,
belajar keterampilan bertahan hidup. Sang Ibu sangat agresif melindungi anaknya
dan tidak menerima bantuan apa pun dari ayah si bayi.
Sarang suhu 30 ° C (86 ° F) atau lebih
rendah akan menghasilkan bayi betina, sedangkan 34° C (93 ° F) atau lebih
tinggi, akan menghasilkan bayi jantan. Setelah bayi lahir induk buaya akan
memuat mereka ke rahangnya dan membawa mereka ke dalam air, di mana ia akan
terus merawat mereka selama sekitar satu tahun jika mereka tetap di daerah
tersebut.
Karena bayi koala tidak dilahirkan
dengan kemampuan untuk detoksifikasi makanan favorit mereka daun ekaliptus yang
sangat beracun, mereka harus mengandalkan bantuan ibu mereka. Ibu koala
membantu bayinya dengan memproduksi zat yang disebut “pap” yang merupakan
bentuk khusus dari kotorannya sendiri. Dengan cara ini ibu memberikan mikro
organisme ke joey, yang memungkinkan bayi untuk mencerna daun ekaliptus tanpa
keracunan.
Gajah melahirkan bayi terbesar didarat setelah kehamilan panjang selama 22 bulan, y
ang merupakan periode kehamilan terpanjang dari setiap hewan darat. Gajah melahirkan anaknya yang biasanya beratnya lebih dari 100 kilogram dan tinggi lebih dari 70 cm. Setelah bayinya lahir kehidupan sosial ibu berkisar sekitar merawat dan melindungi bayinya. Bayi gajah lahir hampir buta sehingga harus bergantung pada “bagasi” atau bagian belakang sang ibu untuk navigasi.
apa yang kamu pikirkan setelah menyimak pengorbanan hewan diatas?, sahabat itu hanyalah seekor hewan namun bagaimana seorang ibu yang telah melahirkan kita kedua ini? mari kita merenungkan apa yang telah ibu berikan ke kita dan apa yang telah kita berikan ke ibu. setelah kita bisa berkorban untuk keluarga maka niscanya kita bisa berkorban untuk banyak orang,. Berkorban tidak membuatmu dipermalukan, berkorban juga tidak akan membuat rugi namun berkorban akan membuatmu merasa bahagia karena kamu telah memberikan hati yang ikhlas kepada orang lain. ingat, ketika kamu berkorban kepada orang lain maka suatu hari nanti kamu akan menerima orang lain berkorban demi kamu.
oke jadilah orang yang suka berkorban dan jangan pernah mengejek atau merendahkan orang yang sudah berkorban karena ketika dia berkorban dia sudah melakukan hal baik dan pasti hal yang lebih baik dari yang kamu laukan. ingat, berkorban itu tidak harus sesuatu yang besar, berkorban itu bisa dari perkataan dan juga perbuatan, dan ketika kamu membaca tulisan ini maka kamu juga sudah mengorbankan waktumu. Terimakasihhh viewers ku yang setiaa jangan lupa komentarnya yaa agar blog ini juga semakin bermanfaat di kalangan orang banyak. GBU
oke jadilah orang yang suka berkorban dan jangan pernah mengejek atau merendahkan orang yang sudah berkorban karena ketika dia berkorban dia sudah melakukan hal baik dan pasti hal yang lebih baik dari yang kamu laukan. ingat, berkorban itu tidak harus sesuatu yang besar, berkorban itu bisa dari perkataan dan juga perbuatan, dan ketika kamu membaca tulisan ini maka kamu juga sudah mengorbankan waktumu. Terimakasihhh viewers ku yang setiaa jangan lupa komentarnya yaa agar blog ini juga semakin bermanfaat di kalangan orang banyak. GBU